BAB I
PENDAHULUAN
Dengan berkembanganya zaman
maka manusia berkeinginan untuk membuat alat-alat yang dapat membantu
kegiatannya sehari-hari. Salah satunya adalah alat dalam bidang kedokteran.
Agar dokter bisa mengetahui detak jantung manusia secara akurat dan cepat makan
manusia berkeinginan untuk membuat alat pendeteksi frekuensi detak jantung (heart rate) secara manual.
Alat-alat yang menunjang untuk
membantu dokter dalam menentukan detak jantung manusia yang ada selama ini
bervariasi baik dari metode pengkuran, komponen dan program aplikasi yang
dipakai. Hal ini berakibat pada harga alat pendeteksi detak jantung yang berada
di pasaran. Alat pendeteksi detak jantung yang ada selama ini terkesan sebagai
alat kesehatan yang sangat mewah, ini dapat dilihat dari harga yang sangat
mahal sekali dan sulit didapatkan oleh orang awam. Agar alat-alat kedokteran
bisa dinikmati dengan harga yang cukup terjangkau, maka penulis akan membuat
suatu alat pendeteksi frekuensi detak jantung yang berbeda dengan yang ada
dipasaran dengan harga pembuatan yang terjangkau (relative murah) tetapi dengan
kualitas (akurasi) yang sebanding
Pada umumnya perancangan alat
pendeteksi detak jantung terdiri dari sensor, amplifier, filter, digital
converter, mikrokontroler dan display. Perbedaan pada alat pendeteksi detak
jantung yang dibuat terletak pada metode pengukuran, komponen dan pemograman
yang digunakan.
Perbedaan yang mendasar pada
alat pendeteksi jantung adalah pada metode pengukuran. Pengukuran yang
dilakukan selama ini untuk menentukan frekuensi detak jantung menggunakan
beberapa metode diantaranya :
·
Bunyi denyut jantung (stetoskop)
·
Aktifitas elektris dari permukaan tubuh (Elektrokardiograph)
·
Perubahan volume darah disuatu organ akibat dari
pemompaan darah oleh jantung (Plethysmografi)
·
Tekanan permukaan kulit strain gauge
Pada penelitian ini metode yang
digunakan untuk mengukur frekuensi detak jantung adalah metode
Elektrokardiograph dengan menggunakan bantuan sensor (pulse sensor heart beat).
Mikrokontroler yang digunakan
pada penelitian ini yaitu Mikrokontroler Arduino UNO. Arduino merupakan pengendali mikro single-board yang bersifat
open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor
Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.
Hardware Arduino diprogram
menggunakan bahasa pemprograman C/C++, yang sudah disederhanakan dan
dimodifikasi. Arduino mengikuti pola pemprograman wiring (syntak dan library).
Sementara untuk editor pemprogramannya (IDE- Integrated Development Enviroment)
dikembangkan dari processing.
1.2
PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan
dibahas pada penelitian ini adalah :
-
Bagaimana mengintegrasikan
antara Arduino dengan Pulse Sensor agar dapat mendeteksi frekuensi detak
jantung.
-
Apakah alat pendeteksi
jantung yang dibuat mampu mendeteksi detak jantung secara akurat.
1.3
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah :
-
Membuktikan alat yang
dirancang mampu mendeteksi frekuensi detak jantung.
-
Membuat alat pendeteksi
detak jantung dengan hasil tampilan serta tingkat akurasi yang baik.
1.4 MANFAAT
Penelitian ini diharapkan dapat
membuat perangkat pendeteksi frekuensi detak jantung secara digital yang akurat
dengan biaya yang cukup terjangkau dan dapat diaplikasikan dengan mudah di
kehidupan sehari-hari.
1.5 METODOLOGI
PENELITIAN
Adapun metode yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
-
Metode Studi
keperpustakaan
Dalam
hal ini bahan-bahan referensi yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas
dikumpulkan dari semua buku-buku atau internet.
-
Metode Bimbingan
Saran
– saran dari dosen pembimbing menjadi masukan yang sangat berguna.
-
Metode Perancangan
Melakukan
perancangan terhadap alat yang akan dibuat.
-
Metode Percobaan
Metode pembuktian hasil alat yang telah dibuat. Hal ini
dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil tersebut sesuai dengan teori-teori
yang telah didapat dari metode studi kepustakaan.
1.6
SISTEMATIKA
PENULISAN
Tugas akhir
ini terdiri dari 5 bab dimana sistematika penulisan yang diterapkan dalam tugas akhir ini menggunakan
urutan sebagai berikut:
Bab
1 :Pendahuluan
Berisikan
tentang latarbelakang, batasanmasalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian
dan sistematika penulisan.
Bab
2 :Landasan Teori
Landasan
teori menjelaskan tentang teori pendukung yang
digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari Prototype Arduino untuk
tachometer sepeda.
Bab
3 :Metodologi Penelitian
Pada bab
ini menjelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam penyelesaian tugas akhir
ini mulai dari awal sampai ahir perancangan.
Bab 4 : Kesimpulan Dan Saran
Bab
ini memuat kesimpulan dan saran yang diperoleh dari berbagai proses yang
dilalui dalam penyusunan tugas akhir ini
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sensor
Elektroda dapat dijadikan
sebagai sensor maupun tranduser karena memenuhi fungsi dasar elektroda yang
dapat mendeteksi sinyal kelistrikan jantung dan fungsi tranduser yang
mengkonversi informasi biologis menjadi sinyal elektrik yang dapat diukur. Sensor
ataupun tranduser ini dipakai dengan menggunakan interface jelly
electrode-electrolyte. Elektroda yang dipakai adalah jenis tempel dengan
bahan dari perak klorida (AgCl) yang dapat mengurangi noise dengan frekuensi
rendah pada sinyal elektroda yang terjadi akibat pergerakan.
2.2 Denyut Jantung
Penggunaan sensor dianjurkan
menggunakan Signal. Gel Signal dapat
meningkatkan konduktifitas dari tubuh sehingga sensor
lebih dapat menerima signal elektrik dari tubuh. Untuk mengetahui jumlah detakan
jantung permenit dapat dihitung menggunakan rumus :
DJ = Jml puncak R dlm 10 detik x 6
..................(1)
Untuk jarak gelombang R yang tidak stabil dapat
digunakan rumus berikut;
DJ = (bpm) ......................... (2)
Elektroda dilekatkan pada tubuh yang dapat meneruskan
potensial listrik dari tubuh(Setiya, 2013). Letak elektroda yang berbeda akan mengakibatkan
bentuk gelombang yang berbeda pula. Sadapan yang dipakai yaitu sadapan unipolar
ekstremitas merekam besar potensial listrik pada satu ekstremitas. Gabungan electrode
pada ekstremitas lain membentuk electrode indifferent (potensial 0).
Sadapan ini diletakkan pada kedua lengan dan kaki
dengan menggunakan kabel seperti yang digunakan pada sadapan bipolar. Elektroda
tungkai kanan selalu dihubungkan dengan ground untuk menjamin pontensial
nol yang stabil. Vektor dari sadapan unipolar akan menghasilkan sudut pandang
terhadap jantung dalam arah vertikal.
2.3 Arduino Uno
Arduino Uno adalah papan
mikrokontroler yang berdasarkan ATmega328 yang memiliki 14 digital input/output
pin (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog,
osilator kristal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan
tombol reset. Arduino uno ini berisikan semua yang diperlukan untuk
mendukung mikrokontroler, dengan cara menghubungkannya ke komputer dengan kabel
USB atau power dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk memulai. Arduino
Uno berbeda dari semua papan arduino sebelumnya karena tidak menggunakan chip
FTDI driver USB-toserial. Sebaliknya, memiliki fitur Atmega16U2 (Atmega8U2
hingga versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-seria
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Sistem
Bentuk rangkaian sistem perancangan secara keseluruhan
dapat dilihat dari skematik rangkaian berikut:
Gambar 3. Skematik Sistem
Keseluruhan
Kerja Sistem ini adalah :
1. Sensor diberikan penguat instrumentasi yaitu
gabungan penguat diferensial dasar dengan penguat penyangga sehingga sinyal
dapat dibaca oleh Arduino
2. Sinyal dari detak jantung diterima yang berbentuk
analog dan dikonversikan menjadi sinyal digital menggunakan ADC agar dapat
diolah PC (Personal Computer)
3. Data yang diperoleh kemudian dikirim menggunakan
bahasa program Arduino IDE.
4. Hasil berupa tegangan dari denyut jantung tersebut
akan dikirim melalui komunikasi dengan memakai Xbee sebagai transmitter (pengirim)
dan receiver (penerima) yang dihubungkan ke PC
5. Hasil yang telah diterima kemudian ditampilkan pada
aplikasi dalam grafik
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil
perancangan dan pengujian yang telah dilakukan pada sistem yang telah dibuat,
menggunakan Mikrokontroler Arduino dan filter FIR maka dapat disimpulkan
bahwa sistem monitoring denyut jantung diketahui dapat dipantau dari jarak
jauh. Pengujian sinyal grafik sebelum dan sesudah difilter digital
menggunakan metode Finite Impulse Response (FIR) jenis Low Pass memiliki
perbedaan yang tidak jauh berbeda namun sinyal setelah difilter terlihat
noisenya berkurang dan tampak lebih halus pada orde 16. Adapun saran
yang dapat diberikan untuk perkembangan sistem sehingga sistem tersebut dapat memiliki
fungsi yang lebih baik lagi dengan penambahan sadapan sensor pada bagian badan
khususnya sekitaran jantung sehingga bentuk sinyal grafik P,Q,R,S dan T nya,
agar hasilnya lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, I Gst. Ag. Pt.dkk. 2007. Perancangan dan Realisasi Penghitung Frekuensi Detak Jantung Berbasis
Mikrokontroler AT89S52
Setiya, Cahya. 2013. Makalah EKG Gangguan
Pembentukan impuls yang Berasal
dari Sinus dan Atrial. http://penasangteknisicardio.blogspot.com
/2016/11/makalah- ekg-gangguanpembentukan-impuls.html diakses 25 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar